Tidak sengaja beberapa hari yang lalu saya membaca status teman pada salah satu sosmed (sosial media), dia menuliskan “anak investasi akhirat”, dituliskan oleh sahabat Azizah Fadila Jika saya telaah lebih jauh dan mendalam saya setuju dengan apa yang dia tulis, tidak terasa berlebihan jika itu memang menjadi sebuah harapan bahkan saya akan menambahkan selain investasi akhirat anak juga merupakan investasi dunia.
Saya yakin tidak ada satu orang tuapun yang menginginkan anaknya menjadi seorang yang tidak berguna bagi kehidupannya sendiri, warga masyarakat, negara, agama dan bangsa. Tidak ada orang tua yang menginkan anaknya tumbuh menjadi seorang yang akan menjadi sampah masyarakat, sekalipun orang tuanya preman, pencuri, perampok, pembunuh, bahkan koruptor sekalipun mereka menginginkan anaknya menjadi anak yang sholeh dan sholehah, terlepas dari konsep peribahasa yang menyatakan “Buah jatuh tak jauh dari pohonnya”, walaupun itu ada tapi tidak semuanya begitu.
Ada hal menarik yang saya pelajari dan baca dari bukunya Bapak Ngainun Naim (maaf Bapak kalau ada salah nama dsb) bagaimana cara mendidik anak, saya katakan ini adalah salah satu cara untuk mendidik anak, walaupun dalam konteks yang beliau tulis adalah untuk membiasakan anak agar suka membaca. Karena kebiasaan membaca inilah yang akan membuka cakrawala dan wawasan pengetahuan anak sejak dini sampai ketika nanti terjun di dalam masyarakat, sehingga anak nanti akan mnggapai kesuksesan di masa depannya.
Ya, Helvy Tiana Rosa dialah diantara salah satu penulis muslimah yang sangat hebat di samping masih ada yang kita kenal Asmarani Rosalba yang merupakan adik Helvy Tiana Rosa dan terkenal dengan nama pena Asma Nadia.
Ketika Helvy masih kecil bagaimana ibunya berjuang agar setiap hari bisa membawakan buku pada Helvy setiap hari. Ibunya adalah seorang penjual kain sprei dengan penghasilan yang tidak menentu, kadang kalau laku berarti mendapatkan untung kalau tidak berarti juga pulang dengan tahan hampa. Keuntungan yang didapatkannya pun juga tidak seberapa.
Usaha ibunya Helvy adalah dengan cara jalan kaki ketika berjualan kain sprei dengan harapan uangnya bisa digunakan untuk membelikan buku anaknya. Tidak jarang ibunya meminjam buku anak-anak ibu-ibu yang ditawari dagangannya, sang ibu mengajarkan kepada anak-anaknya untuk menjaga amanat buku yang dipinjamkannya tadi dengan menjaga, menyampul, dan mengembalikannya dengan tepat waktu. Sehingga dengan begitu akan mendapatkan kepercayaan ketika nanti akan meminjam buku kembali.
Kadang sang ibu membawakan buku yang baru, kadang lusuh dan kusam karena bukunya di dapatkan dari meminjam dan membeli buku yang sudah pernah dipakai, tetapi itu semua tidak menyurutkan si Helvy kecil untuk tetap berjuang mengobati rasa dahaganya terhadap buku. Dan sekarang berbagai kesuksesan telah menghampiri Helvy Tiana Rosa.
Itulah salah satu perjuangan ibu dalam mendidik anaknya, perjuangan keras yang tiada henti, perjuangan yang walau dengan keterbatasan tidak menyurutkan semangat sang ibu dalam mendidik anaknya.
Semoga cerita ini bisa menginspirasi kita dalam mendidik anak-anak kita nantinya, bagi calon orang tua juga tidak ada salahnya untuk menginspirasi diri