Sudah barang tentu, di dalam interaksi antar manusia terjadi saling tolong menolong. Adakalanya tolong menolong dengan bantuan berupa pikiran, tenaga, bahkan barang.
Allah memerintahkan Makhluqnya untuk saling tolong menolong dalam kebaikan dan ketaqwaan, sebaliknya Allah melarang tolong menolong dalam perbuatan dosa dan kejahatan. Dalam tataran ini, sebagai makhluq yang diciptakan oleh Allah kita paham atas apa perintah dan larangannya.
Memberi sesuatu barang terhadap orang lain, menurut saya juga merupakan suatu bantuan dan pertolongan. Orang yang memberikan benda atau barang, berarti dia membantu orang yang tidak mempunyai barang serupa, dan juga orang yang memberi merasa ingin berbagi kebahagiaan terhadap apa yang dipunyainya.
Sementara itu, bagi orang yang menerima pemberian, merupakan penghargaan baginya dari saudaranya melalui pemberian barang tadi. Penting bagi orang yang menerima pemberian untuk menjaga perasaan si pemberi.
Nabi memberikan pelajaran terhadap para sahabat dan kaumnya tentang menghargai pemberian. Dalam sebuah kisah, Nabi berkumpul dengan para sahabatnya, ketika itu datanglah seorang nenek yang sudah tua, nenek tadi memberikan sebuah jeruk kepada Nabi, diterimalah jeruk tersebut oleh Sang legendaris dan panutan sejati umat muslim, lalu dimakanlah buah itu dengan melempar senyum kepada orang sekitar, para sahabat heran ketika Nabi memakan sedikit demi sedikit buah jeruk sampai habis, karena setiap Nabi mendapat barang pemberian pasti dibagi dengan para sahabat, tetapi kali ini tidak.
Setelah Nabi selesai menghabiskan buah jeruk, kemudian nenek tadi pamit pergi, salah seorang sahabat bertanya kepada Nabi "wahai Nabi, ketika engkau mendapat barang pemberian, pasti engkau membaginya kepada kami, kenapa kali ini tidak", Nabi menjawab dengan sabar dan santun pertanyaan sahabatnya, "wahai sahabatku, apakah kalian mengetahui bagaimana keadaan buah jeruk tadi? , buah jeruk tadi terasa masam di lidah, tapi manis di hati bagiku. Seandainya jeruk tadi aku bagi kepada kalian, pasti setelah menggigit dan merasakan bagaimana rasanya buah jeruk tadi, bisa dipastikan kalian berkata "masam sekali buah jeruk ini", tidak kah kalian berfikir bagaimana perasaan nenek tadi, pasti kecewa dan tidak enak hati".
Demikianlah pelajaran dan ibrah yang diberikan Nabi kepada sahabat dan umatnya, agar kita sebagai umat bisa mempelajari dari sejarah yang melegenda, sejarah dari seseorang terbaik yang pernah tercipta di kolong dunia.
Semoga kita dijadikan sebagai seorang penerima dan pemberi sejati, entah itu pemberian barang dari kecil sampai besar, sederha atau mewah, pemberian dari orang kalangan bawah, menengah, atau atas.

0 Komentar